31 December 2010

Dinamika dan Restrukturisasi Pengurus FLP Bandung



Tiga semester sudah kepengurusan ini berjalan. Tiga semester yang penuh dinamika. Dinamika yang selalu memberi tiga pilihan: hadapi dengan tegar, mundur teratur lalu kabur, atau menonton sambil berkomentar.

Nyatanya, memang tidak ada komunitas yang tidak berjumpa dengan dinamika. Komunitas tanpa dinamika itu seperti jagoan tanpa musuh pada film laga. Apa serunya? Meski terlalu sering menghadapi dinamika juga membuat komunitas sulit menjalankan program dan mengembangkan kreativitas.

Alhamdulillah, selama tiga semester ini saya ditemani rekan-rekan pengurus yang solid, anggota yang kompak, dan senior yang memberi perhatian dengan caranya masing-masing. Tanpa dukungan yang luar biasa itu, mungkin saya sudah mengangkat handuk putih sejak tiga bulan pertama diamanahi jadi ketua. 


Banyak hal terjadi di internal FLP Bandung selama tiga semester ini. Sebutlah misalnya bertambah dan berkurangnya jumlah anggota, diskusi-diskusi hangat yang mendewasakan, sampai dengan bertambah dan beralihnya aktivitas pengurus. Untuk yang

29 December 2010

Semangat Cinta Dewi Sartika dalam Pengasuhan Anak

SOSOKNYA mungkin tak setenar R.A. Kartini, seorang wanita dengan ide briliannya. Namun, impian Kartini yang masih sebatas ide itu bisa diwujudkannya. Ya, Dewi Sartika seorang pahlawan Bandung asli menjadi pelopor terbentuknya sekolah untuk kaum wanita. Sosoknya yang rendah hati dan membumi tak membuatnya iri akan ketenaran Kartini. Itulah karakter pahlawan sejati.

Dilahirkan pada tahun 1884 dari keturunan Raden Rangga Somanegara dengan R.A. Rajapermas di Bandung. Nasibnya sebagai anak dari seorang menak membuatnya dapat mengenyam pendidikan di Eerste Klasse School. Di sana ia belajar bahasa Inggris dan bahasa Belanda. Melihat nasib anak-anak inlander yang tak seberuntung dirinya, hatinya gelisah. Sudah tampak kepekaan sosial dalam diri Dewi semasa kecil. Ia mulai mengajar anak-anak perempuan di sekitar rumahnya. Dari membaca, menulis, berhitung hingga belajar bahasa asing.

24 December 2010

Memoar Kamis, 30 September 2010, "Karakteristik Penerbit"

Seperti Kamis sore-Kamis sore sebelumnya, lepas Ashar 30 September 2010 itu juga anggota FLP Bandung ngariung di selasar timur Masjid Salman. Di Kamisan* itu, kami berbincang tentang karakteristik penerbit. Belum tepat pukul empat, Bang Aswi yang didaulat jadi pembicara telah datang, siap berbagi seputar dunia penerbitan.

Bang Aswi kemudian mulai bercerita tentang seluk-beluk penerbitan. Menurut lelaki penggila olah raga yang menggemari dunia kepenulisan itu, salah satu hal yang harus diperhatikan oleh mereka yang ingin menerbitkan buku adalah memperhatikan cara merangkai paragraf. Kemaslah paragraf agar cantik dan menarik, perhatikan awal dan akhirnya. Setelah itu semua, agar tulisan kita tampak lebih menarik, bolehlah kita tambahkan ilustrasi.

Lalu, apa proses yang dialami sebuah naskah ketika sudah masuk ke penerbit? Awalnya, naskah yang masuk